BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang Masalah
Al-Quran adalah sebagai kitab suci umat islam yang harus
dibaca, dipelajari, dikaji dan dijarkan isinya kepada orang lain serta
diamalkan. Dalam al-qur’an terdapat wahyu Alloh yang disampaikan melalui nabi Muhammad
saw. Untuk para umatnya dan didalamnya
juga terdapat sejarah orang-orang terdahulu sebelum nabi Muhammad dilahirkan.
Di dalam wahyu-Nya terdapat perintah dan larangan serta peringatan bagi seluruh
umat manusia. Al-qur’an terjamin kebenarannya karena Alloh-lah yang menjaganya
hingga akhir jaman. Dalam al-qur’an terdapat banyak surat dan ayat , disetiap
surat dan ayatnya mengandung banyak makna dan pelajaran untuk kita yang
mempelajarinya. Oleh karena itu kajian ayat al-qur’an itu sangat diperlukan
untuk kehidupan sehari-hari kita. Salah satu surat dalam al-qur’an itu adalah
surat an-nisa yang artinya wanita terdapat berbagai makna salah satunya pada
ayat ke 13.
B.
Rumusan
Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, penulis
merumuskan sebagai berikut.
1.
Bagaimana bunyi
surat an-nisa ayat 13?
2.
Apa terjemahan
surat an-nisa ayat 13?
3.
Bagaimana tafsir
surat an-nisa ayat 13?
4.
Apasaja asbabunuzul
dari surat an-nisa ayat 13?
5.
Apa hubungan surat
ini dengan ilmu pendidikan?
C.
Tujuan
Makalah
Sejalan
dengan rumusan masalah di atas, makalah ini disusun dengan tujuan untuk
mengetahui dan mendeskripsikan:
1.
bunyi dari surat
an-nisa ayat 13
2.
terjemah dari surat
an-nisa ayat 13
3.
tafsir dari surat
an-nisa ayat 13
4.
asbabunuzul dari
surat an-nisa ayat 13
5.
kajian berdasarkan
ilmu pendidikan
D.
Kegunaan
Makalah
Makalah ini disusun dengan harapan memberikan kegunaan
baik secara teoretis maupun secara praktis. Secara teoretis makalah ini berguna
sebagai pengembangan dari kajian ayat
al-qur’an.. Secara
praktis makalah ini diharapkan bermanfaat bagi:
1.
Penulis, sebagai wahana
penambah pengetahuan dari kajian surat
an-nisa ayat 13
2.
Pembaca,
sebagai media informasi tentang kajian surat
an-nisa ayat 13
E.
Prosedur
Makalah
Makalah
ini disusun dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Metode yang digunakan
adalah metode deskriptif. Melalui
metode ini penulis akan menguraikan permasalahan yang dibahas secara jelas dan
koprehensif. Data dalam makalah ini dikumpulkan dengan menggunakan teknik studi
pustaka, artinya penulis mengambil data melalui kegiatan membaca sebagai
literature yang relevan dengan tema makalah. Data tersebut diolah dengan teknik
analisis isi melalui kegiatan mengembangkan data serta mengaplikasikan data
tersebut dal;am konteks makalah.
F.
Referensi Makalah
Makalah ini disusun oleh penulis dengan menggunakan
sumber berasal dari internet. Beberapa alamat website yang dipakai yaitu
google, wikipedia, blog dan lain sebagainya. Penulis menggunakan internet
karena mempermudah penulis dalam mencari berbagai data yang diperlukan.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
ISI AL-QURA’AN SURAT AN-NISA AYAT 13
تِلْكَ حُدُودُ اللّهِ وَمَن يُطِعِ اللّهَ وَرَسُولَهُ يُدْخِلْهُ
جَنَّاتٍ تَجْرِي مِن تَحْتِهَا الأَنْهَارُ خَالِدِينَ فِيهَا وَذَلِكَ الْفَوْزُ
الْعَظِيمُ
B.
TERJEMAHA AL-QUR’AN SURAT AN-NISA AYAT 13
“(Hukum-hukum
tersebut) itu adalah ketentuan-ketentuan dari Allah. Barangsiapa taat kepada
Allah dan Rasul-Nya, niscaya Allah memasukkannya ke dalam surga yang mengalir
di dalamnya sungai-sungai, sedang mereka kekal di dalamnya dan itulah
kemenangan yang besar”. (QS. 4:13)
C.
TAFSIR AL-QUR’AN SURAT AN-NISA 13
Semua ini merupakan ketentuan dari
Allah SWT yang harus dilaksanakan oleh orang yang bertakwa kepada-Nya. Allah
Maha Mengetahui apa yang lebih bermanfaat untuk manusia dan Maha Penyantun. Dia
tidak segera memberi hukuman kepada hamba-Nya yang tidak taat agar ada
kesempatan baginya untuk bertobat dan kembali kepada jalan yang diridai Nya.
Allah menjelaskan pula bahwa barang siapa yang taat melaksanakan apa yang disyariatkan
Nya dan menjauhi apa yang dilarang Nya, kepada mereka akan diberikan
kebahagiaan hidup di akhirat berupa surga yang penuh dengan kenikmatan dan
mereka akan kekal di dalamnya selamanya. Itulah suatu kesenangan yang tiada
taranya bagi manusia yang mengerti.
D.
ASBABUNUZUL AL-QUR’AN SURAT AN-NISA AYAT 13
Maksud dari ayat 13 Allah SWT
menerangkan bahwa barang siapa umat manusia yang taat kepada Allah swt. niscaya
ia akan mendapatkan surga dari Allah dengan segala kenikmatan yang berada di
dalamnya. Taat kepada Allah berarti mematuhi segala perintah, nasehat, dan
larangannya. Dan di dalam surat ini memaparkan sebuah
janji dari Allah
apakah kita ingin surga atau malah ingin neraka. Yang jelas untuk non Muslim
tidak lain adalah neraka jahannam tempat mereka. Kandungan isi
dari ayat ini diperjelas dengan ayat selanjutnya yaitu surat an-nisa ayat 14
yang berbunyi :
“Dan barangsiapa yang mendurhakai Allah dan
rasul-Nya dan melanggar ketentuan-ketentuan-Nya, niscaya Allah memasukkannya ke
dalam api neraka sedang ia kekal di dalamnya; dan baginya siksa yang
menghinakan” (QS. 4:14).
Sebaliknya barang
siapa yang durhaka dan tidak mematuhi apa yang telah diperintahkan Allah dan
Rasul Nya maka Allah memberikan ancaman akan memasukkan orang tersebut ke dalam
neraka yang penuh siksa dan derita. Mereka
akan kekal di dalamnya dan tak ada kemungkinan untuk merasakan kenikmatan
seperti dalam surga. Hal tersebut merupakan suatu siksa yang pedih dan sangat
menghinakan.
Ø Al-Hafizh Al-Imam As-Suyuthi menerangkan di dalam
pembahasan tentang perintah Allah untuk taat kepada Rasul-Nya, Al-Baihaqi
berkata : " Bahwa keterangan tentang ketaatan kepada Allah adalah dengan
mentaati utusan-Nya, Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman.
Artinya : “Bahwasanya orang-orang
yang berjanji setia kepada kamu sesungguhnya mereka berjanji setia kepada
Allah. Tangan Allah di atas tangan mereka, maka barangsiapa yang melanggar
janjinya niscaya akibat ia melanggar janji itu akan menimpa dirinya sendiri dan
barangsiapa menetapi janjinya kepada Allah maka Allah akan memberinya pahala
yang besar”.
[Al-Fath : 10]
Dan
firman-Nya.
Artinya : “Barangsiapa yang
menta'ati Rasul itu, sesungguhnya ia telah mentaati Allah”. [An-Nisaa : 80]
Imam Syafi'i berkata :
“ Dalam ayat ini Allah
mengajarkan kepada mereka bahwa membai'at Rasulullah berarti sama dengan
membai'at Allah dan taat kepada Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam adalah
taat kepada Allah, maka Allah berfirman”.
Ø Diriwayatkan oleh Imam Al-Bukhari dan Muslim dari Abu
Hurairah Radhiyallahu 'anhu, ia berkata : Bersabda Rasulullah Shallallahu
'alaihi wa sallam.
Artinya : “Barangsiapa yang taat kepadaku berarti ia
telah taat kepada Allah dan barangsiapa yang durhaka terhadapku maka ia telah
durhaka terhadap Allah”.
Ø Diriwayatkan oleh Al-Bukhari dari Jabir bin Abdullah, ia
berkata : “Datang malaikat kepada Nabi
Shallallahu 'alaihi wa sallam saat beliau tidur, sebagian malaikat berkata
bahwa beliau tidur dan sebagian lain berkata bahwa yang tidur adalah matanya
namun hatinya jaga”. Malaikat ini berkata : “Sesungguhnya sahabat
kalian ini memiliki perumpamaan maka berilah perumpamaan baginya”.
Maka di antara malaikat ada yang berkata : “Sesungguhnya
beliau tidur”, sebagian lain berkata
: “Sesungguhnya
mata beliau tidur namun hatinya jaga”, maka malaikat itu
berkata : “Perumpamaannya
adalah bagaikan seorang laki-laki yang membangun sebuah rumah, di dalam rumah
itu ia menyediakan meja yang di atasnya terdapat hidangan, lalu ia mengutus
orang untuk mengundang. Adapun yang memenuhi undangan itu maka ia masuk ke
dalam rumah itu dan memakan hidangan itu, sedangkan yang tidak memenuhi
undangan tersebut, maka tidak masuk ke dalam rumah itu dan tidak memakan
hidangan tersebut”. Para malaikat itu
berkata : “Ta'wilkanlah
itu padanya sehingga dipahaminya”.
Maka di antara mereka ada yang berkata : “Sesungguhnya
beliau sedang tidur”, sebagian lainnya
berkata : “Sesungguhnya
matanya tertidur sedangkan hatinya jaga”, maka berkata malaikat
itu : “Rumah itu adalah Surga,
sedang orang yang mengundang itu adalah Muhammad Shallallahu 'alaihi wa sallam.
Barangsiapa yang mentaati Muhammad Shallallahu 'alaihi wa sallam berarti ia
taat kepada Allah, dan barangsiapa yang durhaka terhadap Muhammad Shallallahu
'alaihi wa sallam berarti ia telah durhaka terhadap Allah. Muhammad adalah
(sosok) yang dapat membedakan manusia”.
Ø Diriwayatkan juga oleh Al-Bukhari dari Abu Hurairah
Radhiyallahu 'anhu, bahwa Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda.
Artinya : “Setiap umatku akan
masuk Surga kecuali yang tidak mau.?”.
Para
sahabat bertanya : 'Wahai Rasulullah siapakah yang tidak mau ?'. Beliau
bersabda : “Barangsiapa
yang taat kepadaku maka ia masuk Surga dan barangsiapa yang tidak taat padaku
maka dialah yang tidak mau (masuk Surga)”.
Ø Diriwayatkan
oleh Al-Baihaqi dari Sufyan tentang firman Allah : “Maka
hendaklah orang-orang yang menyalahi perintah rasul takut akan ditimpa cobaan”.
Ia (Sufyan) berkata : Maksudnya adalah bahwa Allah Subhanahu wa Ta'ala akan
menutup hati mereka untuk menerima segala sesuatu yang diberikan Rasulullah
Shallallahu 'alaihi wa sallam kepada mereka dan meninggalkan segala sesuatu
yang dilarang Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam terhadap mereka, maka
Allah berfirman.
Artinya
: “Apa yang diberikan
Rasul kepadamu maka terimalah dia. Dan apa yang dilarangnya bagimu maka
tinggalkanlah”.
[Al-Hasyr : 7].
Berkata
Imam Syafi'i : “Al-Qur'an juga telah menerangkan bahwa
sesungguhnya Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam telah memberi petunjuk pada
jalan yang lurus”,
Allah berfirman.
Artinya
: “Tetapi kami menjadikan
Al-Qur'an itu cahaya, yang Kami tunjuki dengan dia siapa yang Kami kehendaki di
antara hamba-hamba Kami. Dan sesungguhnya kamu benar-benar memberi petunjuk
kepada jalan yang lurus (Yaitu) jalan Allah”.
[Asy-Syura : 52-53]
Berkata
Imam Syafi'i : “Kewajiban bagi manusia yang hidup di
zaman Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam dan bagi manusia yang hidup setelah
beliau adalah kewajiban yang sama, yaitu diwajibkan bagi tiap-tiap manusia
untuk taat kepada Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam”.
Imam
Syafi'i berkata : “Dalam hadits ini
terkandung berita dari Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam dan beliau
memberitahukan kepada umatnya bahwa mereka diharuskan mengikuti Sunnah
Rasulullah walaupun tidak ada nashnya di dalam Al-Qur'an”.
Ø Al-Baihaqi
menyebutkan suatu hadits yang diriwayatkan pula oleh Abu Daud dari Al-'Irbadh
bin Syariyah, ia berkata :
“Kami singgah bersama
Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam di Khaibar dan bersama beliau ada para
sahabat beliau, di antara penduduk Khaibar terdapat seorang laki-laki yang
datang menemui Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam”, laki-laki itu berkata : “Wahai Muhammad, apakah
kalian akan menyembelih keledai-keledai kami, apakah kalian akan memakan
buah-buahan kami, dan apakah kalian akan memukuli wanita-wanita kami ?”, maka Nabi Shallallahu
'alaihi wa sallam marah dan beliau bersabda.
Artinya : “Wahai Ibnu Auf (seorang
sahabat) naikilah kudamu, kemudian serukan panggilan agar mereka berkumpul
untuk melaksanakan shalat”.
Maka para sahabat
berkumpul dan Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam mengimami mereka shalat,
kemudian beliau berdiri dan bersabda.
Artinya : “Apakah seorang di
antara kalian yang bersandar pada dipannya menduga, bahwa Allah tidak
mengharamkan sesuatu kecuali yang ada di dalam Al-Qur'an ini, ketahuilah bahwa
sesungguhnya aku -demi Allah- telah memerintahkan, aku telah menasehati, dan
aku telah melarang beberapa hal, sesungguhnya semua itu adalah sama dengan
Al-Qur'an atau lebih, dan sesungguhnya Allah Azza wa Jalla tidak membolehkan
bagi kalian untuk masuk ke dalam rumah-rumah para ahlul kitab kecuali dengan
izin, tidak boleh memukul para wanita mereka, tidak boleh memakan buah-buahan
mereka, kecuali jika mereka memberi pada kalian dari apa yang ada pada mereka”.
Berdasarkan ayat-ayat yang tertera
diatas maka al-qur’an surat an-nisa ayat 13 ini diturunkan sebagai perintah
Allah untuk taat kepada tuhan dan rosululloh saw.
E.
KAJIAN
TERHADAP PENDIDIKAN
Ayat ini menjelaskan tentang ketaatan kepada
Allah dan rosul. Dalam
pelajaran pendidikan
agama, guru harus bisa
menerapkan hal-hal seperti perintah, nasehat dan larangan-larangan Allah agar para peserta
didik dapat melaksanakannya atau mengimplementasikan dalam kehidupan
kesehariannya,
1.
Taat dalam peraturan :
Ayat
ini menrangkan agar setiap manusia di bumi ini taat pada semua peraturan baik
peraturan-peraturan dalam al-quran maupaun dalam peraturan dalam suatu tempat
kita tinggal karena dalam suatu tempat kita tinggal pasti ada
peraturan-peraturan yang di buat berdasarkan atas hasil kesepakatan dan
al-quraan.
2.
Taat kepada orang tua :
Ayat
ini menerangkan bahwa agar setiap anak patuh dan taat kepada kedua orang tua karena untuk mendapatkan rahmat Allah swt
harus dapat pula rahmat dari orang tua. Jadi kita semua harus patuh kepada
kedua orang tua yang telah merawat, mendidik kita sampai sekarang tanpa henti.
Apalagi kepada ibu kita yang telah mengandung selama 9 bulan lamanya, begitu
tersiksanya ibu kita tapi ibu tak pernah menanam rasa dendam pada kita tetapi
ibu selalu sayang pada kita. Dan ada pepatah mengatakan “surga ada di telapak kaki ibu”.
3.
Taat kepada guru :
Ayat ini
menerangkan bahwa harus taat dan patuh juga pada seorang guru, karena guru
adalah orang yang mendidik kita dalam hal-hal kebaikan selain kedua orang tua
kita. Guru sama dengan orang tua ke 2 kita. Jadi kita juga harus patuh pada
guru kita yang telah memberikan ilmu-ilmunya pada kita.
BAB III
SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
Berdasarkan isi makalah seperti yang diatas maka penulis
dapat menyimpulkan:
1. تِلْكَ حُدُودُ اللّهِ وَمَن يُطِعِ اللّهَ وَرَسُولَهُ يُدْخِلْهُ
جَنَّاتٍ تَجْرِي مِن تَحْتِهَا الأَنْهَارُ خَالِدِينَ فِيهَا وَذَلِكَ الْفَوْزُ
الْعَظِيمُ
2. “(Hukum-hukum
tersebut) itu adalah ketentuan-ketentuan dari Allah. Barangsiapa taat kepada
Allah dan Rasul-Nya, niscaya Allah memasukkannya ke dalam surga yang mengalir
di dalamnya sungai-sungai, sedang mereka kekal di dalamnya dan itulah
kemenangan yang besar”. (QS. 4:13)
3. dalam ayat ini Semua
merupakan ketentuan dari Allah SWT yang harus dilaksanakan oleh orang yang
bertakwa kepada-Nya. Allah Maha Mengetahui apa yang lebih bermanfaat untuk
manusia dan Maha Penyantun. Dia tidak segera memberi hukuman kepada hamba-Nya
yang tidak taat agar ada kesempatan baginya untuk bertobat dan kembali kepada
jalan yang diridai Nya. Allah menjelaskan pula bahwa barang siapa yang taat
melaksanakan apa yang disyariatkan Nya dan menjauhi apa yang dilarang Nya,
kepada mereka akan diberikan kebahagiaan hidup di akhirat berupa surga yang
penuh dengan kenikmatan dan mereka akan kekal di dalamnya selamanya. Itulah
suatu kesenangan yang tiada taranya bagi manusia yang mengerti.
4. Alasan di
turunkannya surat An Nisa ayat 13 ini adalah untuk menerangkan kepada umat
manusia bahwa barang siapa umat manusia yang taat kepada Allah swt. niscaya ia
akan mendapatkan surga dari Allah dengan segala kenikmatan yang berada di
dalamnya. Taat kepada Allah berarti mematuhi segala perintah, nasehat, dan
larangannya. Dan di dalam surat ini memaparkan sebuah
janji dari Allah
apakah kita ingin surga atau malah ingin neraka. Yang jelas untuk non Muslim
tidak lain adalah neraka jahannam tempat mereka.
B. Saran
Sejalan dengan simpulan di atas,
penulis merumuskan saran sebagai berikut.
1.
Surat ini lebih
sering dikemukakan oleh para ulama karena ayat ini mengandung arti yang penting
yaitu tentang taat dan patuh kepada Allah swt yang sangat penting bagi umat
manusia agar manusia mengerti mana yang di larang dan mana yang tidak.
2.
Bagi para umat
muslim sebaiknya bisa menerapkan amanat-amanat dan perintah-perintah dari Allah
dan bisa menerapkan atau mematuhi perintah Allah sebaik-baiknya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar